Tim 350.org Indonesia memilihkan sembilan momen penting sepanjang 2019 yang layak kita jadikan bahan untuk merancang aksi lebih baik lagi tahun 2020. Bersama-sama, kita bisa mendorong transisi segera ke 100% energi terbarukan dan melawan krisis iklim.

Aroma Batu Bara di Pemilu dan Kabinet Baru

Menjelang pemilihan presiden, koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam gerakan Bersihkan Indonesia menilai kedua calon presiden tak punya strategi pengurangan energi fosil dan pengembangan energi terbarukan. Saat kabinet baru Jokowi terbentuk, yang tercium justru aroma batu bara. Dari seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri, serta wakil menteri yang terpilih, lebih dari sepertiganya teridentifikasi dalam berbagai tingkatan terhubung dengan bisnis pertambangan, terutama tambang batu bara. Penasaran siapa saja mereka? Baca lebih lanjut di sini.

Image

 

Pesan Pokemon untuk G-20

Serombongan “Pokemon” mampir ke Kedutaan Besar Jepang di Manila, Filipina, pada Juni lalu. Menjelang pertemuan negara-negara G-20, para Pokemon peserta aksi mendesak Jepang, Ketua G-20 sepanjang 2019, menunjukkan kepemimpinan nyata dalam mengatasi krisis iklim. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebelumnya telah menghimbau negara-negara G-20 untuk beraksi menangkal perubahan iklim, namun Jepang justru ada di peringkat kedua negara yang paling banyak mendanai proyek batu bara di dunia. Simak cerita komplitnya di laman ini.

Switch Camp untuk Pejuang Iklim

Setelah melalui seleksi ketat, 30 anak muda dari penjuru nusantara berkumpul di Bali pada 16-21 Agustus 2019. Mereka mengikuti Switch Camp, pelatihan yang bertujuan memberdayakan peserta agar semakin bermanfaat bagi bumi, manusia, dan sesama makhluk hidup lainnya. Switchers memetakan aset dirinya, mempelajari strategi kampanye dan advokasi iklim, melihat langsung karya para pejuang energi terbarukan, serta merancang kerja bersama. Tonton cuplikan videonya di sini dan follow mereka di Instagram @switchersindonesia.

Masyarakat Berhasil Menutup PLTU Lamu

Bergeser ke Kenya, Afrika, setelah bertahun-tahun melawan, masyarakat berhasil menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara Lamu. Pengadilan mengabulkan tuntutan warga untuk mencabut izin pengembang PLTU di lokasi warisan dunia UNESCO itu. Majelis hakim menetapkan proses pengembangan PLTU itu tidak melibatkan masyarakat, serta mengancam lingkungan sekitarnya, termasuk warganya. Kamu bisa baca kisahnya di sini. Kapan ya pembangkit batu bara di Indonesia juga ditutup?

Jeda Untuk Iklim

 

Aksi Jeda untuk Iklim

Tahun ini, kita melaksanakan nggak cuma satu, tapi dua aksi Jeda untuk Iklim alias Climate Strike. Dalam aksi pertama, lebih dari 8.000 orang bergabung dalam puluhan aksi #JedaUntukIklim di 24 kota pada 20-27 September 2019. Anak-anak berada di barisan depan, bersama mahasiswa, pekerja, dan orang tua yang menjawab panggilan mereka. Indonesia jadi bagian aksi yang melibatkan hampir 8 juta orang di 185 negara. Simak video rangkuman aksi bersama kita di tautan ini.

Korea, Stop Ongkosi PLTU Batu Bara

Oktober lalu, aktivis lingkungan melakukan aksi damai kreatif di depan Kedutaan Korea Selatan. Mereka mendesak pemimpin negara ginseng tersebut agar tidak meracuni warga Banten dengan berinvestasi di PLTU batu bara. Korea Selatan sebetulnya sudah berkomitmen meninggalkan batu bara di negerinya, namun ironisnya banyak mendanai pembangunan PLTU di negara lain, termasuk Indonesia. Baca tuntutan pembatalan pendanaan PLTU dan pengalihan investasi keenergi terbarukan tersebut di laman ini.

Hentikan PLTU Ombilin

Bagaimana rasanya hidup bertahun-tahun di bawah guyuran abu PLTU? Simak pengalaman hidup anak-anak SD dan warga di Sijantang Koto, Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat dalam video ini. Lebih dari setengah pelajar SD itu mengeluh sakit pada pernafasan, sementara seperempat warga Talawi menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Ayo ikut bergerak dengan mengisi petisi penolakan PLTU Ombilin di bit.ly/stoppltuombilin.

Gagalnya Gugatan Teluk Sepang

Tepat sepekan setelah Hari Hak Asasi Manusia, muncul kabar buruk bagi rakyat Bengkulu yang memperjuangkan keselamatan lingkungan. Sebab, majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bengkulu menyatakan menolak seluruh gugatan izin lingkungan PLTU batu bara Teluk Sepang. Padahal, hanya dalam waktu sekitar 2 bulan setelah PLTU Sepang mulai diuji coba, sudah lebih dari 22 penyu tewas dan terdampar di pesisir pantai Bengkulu.

COP25 dan F-word

Banyak orang (termasuk kita) mungkin melihat COP25 sebagai kegagalan, tapi setidaknya akhirnya “energi fosil” sudah disebut terang-terangan sebagai masalah utama dalam krisis iklim. Padahal, dua kata itu tak muncul sama sekali dalam Perjanjian Paris yang diteken pemerintah negara-negara dunia pada 2015. Perubahan ini didorong oleh para aktivis lingkungan, terutama masyarakat adat, yang telah memimpin perlawanan terhadap ekspansi energi fosil. Baca lebih lanjut di halaman ini. Nah, momen apa yang menurutmu paling “nendang” dalam perjuangan kita mengatasi krisis iklim tahun ini?